Thomas Lepas, Uber Diuber

Mei 17, 2008 at 6:13 am (sport)


(AFP/Adek Berry)

Jakarta – Slogan “piala yang lepas, ayo diuber” untuk tuan rumah tinggal berlaku buat tim Piala Uber. Tim Piala Thomas yang semula lebih diharapkan mampu mengakhiri dominasi Cina, malah tumbang di tangan Korea Selatan.

Ini tentu saja sebuah kejutan sekaligus kekecewaan karena sejak awal masyarakat Indonesia umumnya lebih berharap pada tim putra untuk merebut tropi juara, yang dalam dua edisi terakhir tidak pernah berpindah tangan dari Cina.

Tapi performa Sony Dwi Kuncoro dkk memang kurang meyakinkan sejakawalnya. Kehilangan poin di partai pertama sebelum akhirnya menang tipis 3-2 atas Thailand seperti menunjukkan hal tersebut.

Pada pertandingan pembuka itu dua pemain tunggal, Sony dan Taufik Hidayat, menyerah dari lawan-lawannya. Beruntung tunggal ketiga Simon Santoso tidak mengikuti jejak dua rekannya itu dan tampil sebagai pahlawan.

Di partai berikutnya melawan Jerman, Indonesia memang menyapu bersih. Tapi masih ada “ketidaksempurnaan” karena pasangan nomor satu dunia, Markis Kido/Hendra Setiawan, dipaksa bermain tiga set oleh ganda nomor 28, Michael Fuchs/Roman Spitko.

Selanjutnya, di babak perempatfinal Indonesia mampu mengatasi Inggris dengan 3-0. Di sini Sony kembali bekerja keras untuk mendukkan Andrew Smith lewat pertarungan rubber set. Apapun, yang penting mereka lolos ke babak semifinal.

Menghadapi Korea hari Jumat (16/5/2008) kemarin, Indonesia tampi dengan optimisme tinggi. Ribuan suporter yang kian hari jumlahnya kian bertambah pastinya membuat tim-tim lawan ketar-ketir, sekaligus menjadi sebuah kekuatan tambahan penting buat para pemain “Merah Putih”.

Akan tetapi sorak sorai penonton saja tak cukup. Sony kembali menelan kekalahan, begitu pula Markis/Hendra. Taufik yang diharapkan tampil sebagai pahlawan juga menyerah dari Lee Hyun Il, yang peringkatnya di BWF dua posisi di bawah dia.

Indonesia kalah 0-3 dan tersingkir. Inilah kekalahan pertama Indonesia dari Korea dari 10 pertemuan terakhirnya dengan Korea di Piala Thomas.

Apa boleh buat, Piala Thomas kembali lepas. Setelah kali terakhir merengkunya di Guangzhou 2002, ini berarti dalam tiga edisi terakhir Indonesia selalu kandas di babak semifinal. Ironisnya, dari yang tiga itu, dua di antaranya terjadi di kandang sendiri (2004 dan 2008).

Jika tim putra sudah pupus harapannya, tidak demikian di tim putri. Keberhasilan Maria Kristin dkk melaju ke final sungguh mengagumkan. Jika target semifinal adalah ukurannya, berarti mereka sudah mampu mencapai, bahkan melampauinya.

Menyaksikan perjuangan tim Uber Indonesia selalu menegangkan sekaligus mengasyikkan. Maria yang ‘tanpa ekspresi, Adriyanti Firdasari yang tegap agresif, Pia Zebadiah yang diam-diam menghanyutkan, serta duet pasangan Vita Marissa/Lilyana Natsir dan Jo Novita/Greysia Polii yang enerjik telah menghibur sekaligus menumbuhkan kembali kebanggaan dan optimisme pada masyarakat.

Setelah berturut-turut mengalahkan Jepang (4-1), Belanda (5-0), Hong Kong (3-0), dan Jerman (3-1), selanjutnya tim yang dibimbing mantan ratu bulutangkis dunia Susi Susanti ini akan menghadapi tembok besar dan kuat bernama Cina.

Cina adalah raksasa yang amat mengerikan. Dari 12 edisi sebelumnya, 10 kali Piala Uber dimenangi anak-anak dari Negeri Panda itu, termasuk lima terakhir berturut-turut. Indonesia? Kalau bukan karena mereka, bisa jadi Cina membuat rekor fantastis dengan memenangi 12 turnamen berturut-turut! Tapi hal itu tidak terjadi karena Indonesia “menyusup” di tahun 1994 dan 1996.

Catatan masa lalu itu menerangkan kapan kali terakhir tim Uber Indonesia bisa menjadi yang terbaik di dunia. Duabelas tahun tentu saja waktu yang lama. Jika kesempatan untuk merebut kembali piala itu telah ada di depan mata, maka yang terbaik dilakukan adalah mengupayakannya dengan sekuat tenaga.

Cina memang tetap lebih diunggulkan dalam pertemuan kedua tim di babak final petang hari ini, Sabtu (17/5/2008). Meski demikian mereka pun bukannya tak mungkin kalah. Bahkan mereka dibuat jungkir balik dan nyaris kalah oleh Belanda di babak perempatfinal.

Selamat berjuang, tim Uber Indonesia.

sumber detil.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Ancelotti Tak Tergoyahkan di Milan

Mei 17, 2008 at 6:12 am (sport)


AFP/Damien Meyer

Milan – Posisi Carlo Ancelotti sebagai pelatih AC Milan sekali lagi dijamin tak bakal diganggu gugat, pun jika klub tersebut gagal mengantungi tiket untuk berlaga di Liga Champions musim depan.

Menjelang laga penutup Seri A musim ini, Milan masih bersaing dengan Fiorentina untuk menduduki posisi empat –zona Liga Champions. “La Viola” ada di atas angin karena unggul dua poin atas “Rossoneri“.

“Kami lolos ke Liga Champions atau Piala UEFA, Ancelotti akan jadi pelatih kami musim depan,” tegas General Manager Milan Adriano Galliani seperti dilansir Channel 4.

Penegasan ini kembali dicetuskan karena nasib Ancelotti di San Siro masih acap dispekulasikan, kendati jaminan serupa sebelumnya sudah pernah dilontarkan.

Don Carletto memang masih akan dipertahankan, namun bukan berarti Milan harus berpasrah diri menghadapi pertandingan terakhirnya. Kemenangan tetap harus jadi bidikan demi menjaga kans sampai saat-saat terakhir.

“Apa yang terus saya katakan kepada pemain adalah kami harus keluar dan mengalahkan Udinese, karena sayang sekali jika Fiorentina kalah dan kami tak mengambil kesempatan itu,” lugas Galliani.

“Memang akan mengecewakan tidak lolos ke Liga Champions, tapi selama enam tahun terakhir kami sudah mencapai hasil bagus dalam kompetisi tersebut,” imbuh dia menandaskan.

Semenjak tahun 2002, Milan sudah dua kali menjadi jawara Liga Champions, yakni pada musim 2002/03 dan 2006/07.

sumber detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Duo Brasil Gaek Selesai di Milan

Mei 17, 2008 at 6:11 am (sport)


Marcos Cafu (totalfootball)

Milan – Dua dari sederet pemain gaek di AC Milan dipastikan menutup karirnya di klub top Italia itu di akhir musim. Cafu dan Serginho berpamitan, tapi tidak menyatakan gantung sepatu alias pensiun.

Kedua pemain itu menyatakan akan pulang ke Brasil, mungkin untuk melanjutkan karir senjanya barang satu-dua musim lagi di klub lokal. Yang pasti mereka akan melambaikan tangan kepada Milanisti dalam laga terakhirnya melawan Udinese di San Siro hari Minggu (18/5/2008) besok.

“Saya punya lima musim yang luar biasa di sini, di mana saya telah memenangi semuanya,” ungkap Cafu, 37, kepada saluran televisi Milan, yang dikutip Reuters, Jumat (16/5/2008).

“Waktu untuk pergi sudah datang. Ini sulit dan menyedihkan, tapi saya tahu cepat atau lambat waktu akan membawa saya pulang, kembali ke Brasil. Saya belum tahu apakah masih akan bermain setibanya di sana.”

Cafu membela Rossoneri sejak 2003, setelah membangun reputasinya di Italia bersama AS Roma (1997-2003). Ia adalah kapten tim nasional Brasil saat menjuarai Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang.

Sementara Serginho sudah sembilan tahun bekerja di Milanello. Bek sayap kiri ini hanya tercatat telah tampil dalam 183 pertandingan Seri A dan mencetak 18 gol.

“Setelah bermasalah punggung dua tahun lalu, saya tak bisa kembali pada permainan terbaik. Itu sebabnya saya percaya bahwa saat ini adalah waktunya untuk mengucap selamat tinggal pada tim ini,” tutur pemain berusia 36 tahun itu.

Dengan hengkangnya dua defender gaek itu maka keseriusan Milan untuk mendatangkan Gianluca Zambrotta diperkirakan bakal meningkat.

sumber detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Drogba Hanya Ingin Milan

Mei 14, 2008 at 7:59 am (sport)


AFP/Carl de Souza

LondonBomber Chelsea Didier Drogba kembali menyatakan keinginan untuk hijrah. Raksasa Italia AC Milan pun dengan tegas ditunjuknya jadi klub idaman buat dia berlabuh.

Menjelang musim 2007/08 tuntas, nama Drogba acap dispekulasikan bakal mengepak koper pergi dari Stamford Bridge. Niat itu kian didengungkan penyerang Pantai Gading tersebut pasca kepergian Jose Mourinho.

Milan adalah satu klub yang acap disebut-sebut, mengingat klub itu memang sedang mencari tambahan penyerang. Walau Rossoneri sempat membantah meminati Drogba tapi kabar tetap berkembang, apalagi si pemain bersangkutan tak menyelubungi keinginan hijrah ke San Siro.

“Semua pemain sepakbola mengimpikan bermain untuk AC Milan. Saya jelaskan itu kepada Paolo Maldini bahwa Milan adalah klub yang bikin saya ingin bergabung,” tutur Drogba seperti dilansir The Sun, Rabu (14/5/208).

Dalam buku otobiografinya Drogba mengungkapkan bahwa pada suatu ketika dirinya terbang ke Milan dengan menggunakan pesawat jet pribadi, dia berpapasan dengan Wakil Presiden Milan Adriano Galliani saat mendarat. Galliani lantas bertanya, “Kapan Anda akan bermain untuk Milan?”

Drogba dengan lugas menukas, “Kapanpun Anda mau, semua tergantung Anda –siapkan uangnya dan temui Chelsea.”

Sementara itu, Times Online beranggapan kalau final Liga Champions kontra Manchester United akan jadi laga terakhir Drogba bersama “Si Biru”. Meski Manajer Avram Grant mengaku puas dengan penampilannya, pihak klub sudah lelah menghadapi Drogba yang dinilai tampil kurang konsisten dan sering melontarkan ancaman pindah.

Chelsea pun siap merelakan pemainnya itu pergi jika mereka menerima tawaran dengan jumlah yang tepat pada bursa transfer musim panas nanti. Milan kembali disebut jadi calon pembeli nomor satu, meski Inter Milan bisa saja ikut bergabung berburu Drogba jika Jose Mourinho nantinya menggusur Roberto Mancini sebagai pelatih Nerazzuri.

Sebagai tambahan, fakta bahwa Drogba sudah memiliki sebuah rumah di kota Milan kian memperkuat argumen bahwa dia siap jika sewaktu-waktu pindah dari London ke kota mode di Italia tersebut.

sumber detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Janji Serius Torino untuk Milan

Mei 14, 2008 at 2:13 am (sport)


AFP/Mario Laporta

Turin – Meski sudah tak punya motivasi untuk memetik kemenangan di pekan terakhir, Torino berjanji akan melakoni laga menjamu Fiorentina dengan serius. Bisa dimaksimalkan AC Milan?

Nasib Milan untuk bisa lolos ke Liga Champions musim depan kini memang berada di tangan klub lain. Kemenangan atas Udinese akhir pekan nanti tetap tak akan meloloskan Rossoneri jika pada laga lain Fiorentina memetik nilai maksimal atas Torino.

Milan sempat dibuat pasrah dengan situasi tersebut lantaran Torino tak punya motivasi besar untuk memenangi laga tersebut mengingat mereka sudah terhindar dari zona degradasi dan kini duduk di posisi 15 klasemen. Tapi kini Paolo Maldini bisa lebih fokus ke pertandingannya sendiri karena Il Toro berjanji tetap akan bermain serius saat menjamu La Viola.

“Torino akan menjalani laga dengan Fiorentina untuk mencari kemenangan terakhir musim ini. Kami melihat apa yang terjadi pekan lalu saat Napoli, Catania dan Siena meraih hasil bagus saat menghadapi tim yang justru punya motivasi lebih,” ungkap Presiden Torino, Urbano Cairo, di Goal.

Diakui Cairo, klubnya punya hubungan yang lebih dekat dengan Fiorentina. Meski begitu untuk laga penutup Seri A musim 2007-08, kemenangan tetap jadi target yang diusung.

“Kami punya hubungan yang baik dengan Fiorentina dan saya akan kecewa jika mereka gagal lolos ke Liga Champions, tapi kami harus memberikan yang terbaik (dalam pertandingan tersebut),” tutup Cairo.

Sementara itu keyakinan tinggi untuk tetap bisa lolos ke Liga Champions masih dimiliki Milan. Adriano Galliani yang mengaku sangat kecewa dengan kekalahan atas Napoli menyebut peluang Diavolo Rosso berlaga di kompetisi antarklub papan atas Eropa masih terbuka.

“Liga ini telah menunjukkan hasil yang serupa dengan liga-liga lain di Eropa Utara, di mana siapapun mampu mengalahkan klub manapun, dan itu sangat positif,” yakin Galliani.

sumber detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Abbiati, Opsi Terbaru Milan untuk Portieri

April 18, 2008 at 10:26 am (sport)

Milan – Nama Dida mungkin sudah dilupakan tiffosi AC Milan, sayangnya sejauh ini Zeljko Kalac juga tak mampu memberi rasa aman. Pilihan terbaru Rossoneri ada pada Christian Abbiati.

Sepanjang musim ini Milan memang bermasalah dengan penjaga gawangnya. Dida yang selalu jadi andalan dalam beberapa musim terakhir tahun ini performanya merosot drastis dengan banyak membuat blunder, terlebih kini dia masih dibekap cedera.

Kemunculan Kalac sebagai kiper kedua sempat memberi harapan baru karena tampil cukup prima mengawal gawang Milan. Tapi belakangan kiper Australia itu juga membuat beberapa kesalahan fatal yang memaksa Carlo Ancelotti menyebar scout-nya untuk berburu portieri.

Tapi mungkin Milan tak perlu buru-buru membeli kiper baru. Dengan kontrak peminjaman dari Atletico Madrid yang akan habis di penghujung musim ini, I Diavolo Rosso akan mendapat satu tambahan penjaga gawang dalam diri Abbiati.

Disebutkan juga kalau Abbiati mulai tak betah harus terus mengakrabkan diri dengan bangku cadangan. Dalam waktu dekat mantan kiper Internasional Italia itu akan mengadakan pertemuan dengan CEO Atletico, Miguel Angel Gil Martin, untuk membahas kelanjutan masa depannya.

Dengan kondisi Milan yang sangat membutuhkan penjaga gawang baru, kepulangan Abbiati ke San Siro terbuka lebar. Memang tak ada jaminan buat kiper 30 tahun itu bisa menjadi pilihan utama, tapi bukan tak mungkin juga dia mengulang kembali masa kejayaannya saat menjadi kiper nomor satu Milan dalam selang 1999-2003.

Abbiati muncul pada Januari 1999 dan langsung tampil meyakinkan untuk kemudian menggusur posisi kiper senior Milan saat itu Sebastiano Rossi. Dia bertahan sebagai kiper utama hingga akhirnya Dida datang dan Carletto lebih mempercayakan gawangnya dikawal orang Brasil itu.

Musim 2005-2006 dia sempat jadi kiper utama Juventus dengan status pinjaman menyusul cedera parah Gianluigi Buffon. Tapi dia cuma menjadi kiper utama selama enam bulan karena kembali menjadi cadangan setelah Buffon pulih. Sempat dipinjamkan ke Torino, musim lalu kiper dengan empat caps untuk timnas Italia itu akhirnya hijrah ke Spanyol bersama Atletico.

sumber detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Gol Tunggal Pato Menangkan Milan

Maret 22, 2008 at 8:59 pm (sport)

AC Milan masih terus memelihara peluangnya lolos ke Liga Champions musim depan dengan meraih tiga poin usai menundukkan Torino dengan skor tipis 1-0 di giornata 30.

Gol semata wayang Rossoneri di Stadion Olimpico Turin lahir lewat kaki Alexandre Pato di menit 66, yang memastikan sontekan Alberto Gilardino ke arah gawang Il Toro seratus persen melintasi garis gawang.

Hasil ini membuat Milan mengoleksi poin 49, tertinggal empat poin dari penghuni posisi empat (zona Liga Champions) Fiorentina. Paolo Maldini cs nyaris memangkas ketinggalan itu jadi dua poin jika saja pada waktu yang sama La Viola tak menang lewat gol tunggal Giampaolo Pazzini di menit 77 ke gawang Lazio, yang bermain dengan sepuluh pemain usai Massimo Mutarelli diusir pada menit 38.

Babak pertama pertandingan Torino kontra Milan, Sabtu (22/3/2008) malam WIB, Milan lebih mendominasi penguasaan bola kendati secara umum kedua tim tak banyak memiliki peluang matang di muka gawang lawan.

Beberapa peluang bagi Milan di paruh pertama pertandingan itu dibuat pada menit-menit akhir. Pada menit 39, tendangan Pato masih bisa dihadang pemain lawan. Bola hasil sepak pojok lantas bisa disongsong Alessandro Nesta kendati bola masih bersarang di atas gawang Torino.

Dua menit berselang, dari sebuah serangan balik Alberto Gillardino bisa lolos dari jebakan offside namun posisinya tak menguntungkan karena tertahan di sayap kiri. Alhasil tendangan yang kemudian dilepaskannya pun masih jauh dari sasaran.

Lima menit memasuki babak kedua, Torino membahayakan gawang Milan setelah Roberto Stellone menyodorkan bola ke arah Alberto Pissano di depan gawang. Namun Kakha Kaladze sigap menghadang.

Setelahnya, Milan gencar menyerang. Hasilnya, gol pun tercipta pada menit 66. Seraya terjatuh, Gillardino memotong bola dari terkaman kiper di muka gawang dan menyontek bola ke tiang jauh. Pato lantas memastikan bola masuk gawang meski kemungkinan besar si kulit bundar sudah akan bergulir ke dalam walau seorang bek Torino coba menghadang.

Kerjasama Pato-Gila kembali menguak pertahanan Torino di menit 83. Dari luar kotak penalti, Pato melepaskan tendangan keras yang masih bisa ditahan Alberto Fontana walau bola kemudian terlepas dari tangannya. Gilardino coba mendekat hanya untuk mendapati Fontana akhirnya mampu mengamankan bola dengan sempurna.

Susunan Pemain:

Torino: Fontana; Diana, Natali, Di Loreto, Pisano; Rosina, Corini (Ventola 70), Grella, P Zanetti; Stellone, Di Michele (Recoba 73)

Milan: Kalac; Oddo, Nesta, Kaladze, Maldini; Gattuso (Brocchi 66), Pirlo, Ambrosini; Seedorf; Pato, Gilardino

sumber detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

DERBY PANAS LAZIO VS ROMA ; Owen Selamatkan Newcastle

Maret 19, 2008 at 7:07 am (sport)

Newcastle United selamat dari kekalahan ketika bertandang ke kandang Birmingham City, di Stadion City of Birmingham, Selasa (18/3) dini hari WIB. Kedua tim bermain imbang 1-1, sehingga Newcastle masih bertahan di atas zona degradasi kompetisi Liga Primer Inggris 2007/2008.

Newcastle kini menempati posisi 14, dengan perolehan 29 poin dari 30 pertandingan, sementara Birmingham naik ke posisi 16 dengan mengumpulkan 27 poin. Gol yang menyelamatkan pasukan Kevin Keegan itu dicetak Michael Owen pada menit ke-56 memanfaatkan bola mantul tembakan Obafemi Martins.
James McFadden membuat Birmingham unggul terlebih dulu lewat tembakannya yang dilakukan dengan akurat setelah berlomba dengan Abdoulaye Faye yang menghalanginya untuk mendapatkan umpan dari David Murphy pada menit ke-33.
“Secara menyeluruh, saya senang dengan penampilan mereka tetapi kami belum bermain dengan cukup baik di babak pertama,” ujar Keegan kepada Setanta Sports.
“Kendati demikian, permainan kami menjadi lebih baik di babak kedua dan kami mungkin tidak bermain dengan fokus sepanjang 90 menit,” lanjutnya seperti dikutip Antara.
Klasemen 6 Besar
1 Man United 29 21 4 4 59-15 67
2 Arsenal 30 19 10 1 58-22 67
3 Chelsea 29 19 7 3 49-18 64
4 Liverpool 30 16 11 3 55-21 59
5 Everton 30 17 5 8 47-25 56
6 Portsmouth 30 14 8 8 44-31 50
Sementara itu, pada Kamis (20/3) dini hari WIB, akan berlangsung derby panas dua tim Roma, yaitu Lazio melawan AS Roma, di Stadion Olimpico. Duel ini sekaligus menentukan nasib Roma yang sampai saat ini terus membuntuti Inter Milan dalam perburuan scudetto. Roma tertinggal 6 poin dari sang juara bertahan tersebut yang pada waktu bersamaan akan dijamu Genoa.
Meski demikian, Kapten AS Roma, Francesco Totti, menyebutkan meski laga itu sangat penting bagi timnya, namun tak mau kehilangan konsentrasi menghadapi laga perempatfinal Liga Champions melawan Manchester United pada awal Mei mendatang. “Jika saya bisa memilih, jelas saya lebih suka Liga Champions daripada scudetto (juara Serie A),” kata Totti kepada wartawan.
Sementara itu Inter akan tandang ke Genoa tanpa diperkuat Marco Materazzi yang dihukum setelah mendapat kartu kuning saat menghadapi Palermo.
Kondisi tim itu juga sedang tidak harmonis setelah striker Zlatan Ibrahimovic marah ketika ditarik keluar, namun motivasi mereka tetap tinggi terutama setelah disingkirkan Liverpool dari Liga Champions.
Jadwal Liga Serie A Italia, Kamis (20/3) dini hari WIB : AC Milan vs Sampdoria, Cagliari vs Atalanta, Catania vs Siena, Empoli vs Juventus, Genoa vs Inter Milan, Livorno vs Reggina, Napoli vs Fiorentina, Parma vs Palermo, Torino vs Udinese, Lazio vs AS Roma.

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Rencana Format Baru Penentuan Juara Dunia

Maret 18, 2008 at 9:19 am (sport)

Jakarta – Dari tahun ke tahun selalu ada perubahan baik dalam aturan maupun format F1. Kini Bernie Ecclestone melemparkan ide baru terkait sistem penentuan juara dunia. Seperti apa?

Adalah penggunaan sistem poin dalam penentuan juara dunia yang ingin diubah Bernie. Menurutnya dengan sistem yang ada saat ini pembalap tidak punya hasrat besar untuk memenangi balapan, mengingat cuma dua poin yang membedakan sang juara dengan runner up.

Pria Inggris berusia 77 tahun itu merasa pemenang setiap seri berhak mengambil seluruh haknya. Dengan kata lain, Bernie menginginkan gelar juara dunia ditentukan oleh jumlah seri yang berhasil dimenangi.

“Apa yang ingin saya lihat adalah pembalap yang mengumpulkan paling banyak kemenangan akan menjadi juara dunia, dan posisi kedua hanya digunakan jika jika ada dua pembalap meraih jumlah kemenangan yang sama di akhir musim,” ungkap Bernie di ITV.

Sejak musim 1990 pembalap yang kemudian menjadi juara dunia adalah mereka yang berhasil mengumpulkan kemenangan terbanyak, meski kasusnya tak selalu seperti itu. Tahun 1989 Ayrton Senna yang memenangi enam seri harus menyerahkan mahkota juara dunia pada Alain Prost yang cuma menang empat kali.

“Kunci dari menggelar balapan adalah ‘membalap’ dan sekarang tak banyak terjadi saling susul karena pembalap tak ingin mengambil risiko demi bisa berada di posisi dua karena hanya terpaut dua angka dari pemenang balapan,” pungkas Ecclestone.

Kapan direalisasikan, Bernie?

Foto: Kimi Raikkonen saat memastikan menjadi juara dunia F1 di Sao Paolo musim lalu.

detik.com

Permalink 1 Komentar

Seedorf: Semua Laga Adalah Final

Maret 18, 2008 at 9:10 am (sport)

Milan – Berada di luar empat besar tak membuat optimisme AC Milan lolos ke Liga Champions musim depan meredup. Syaratnya, semua pemain Rossoneri harus menganggap tiap laga adalah final.

Akhir pekan lalu, Milan mencatat hasil buruk dengan ditekuk AS Roma 2-1. Kemenangan yang diraih oleh Juventus dan Fiorentina (peringkat tiga & empat) membuat Milan kini berjarak empat angka di belakang zona Champions.

Hanya lolos ke Piala UEFA musim depan adalah hal yang menyesakkan bagi Milan. Tak pernah terpikirkan bahwa sebuah klub yang tujuh kali juara Liga Champions harus bermain di ajang kelas dua.

Mimpi buruk itu pun coba ditepis oleh Clarence Seedorf. “Saya pikir dengan keteguhan dan determinasi yang kami punya, tim ini dapat finis di peringkat empat,” yakin Seedorf kepada Milan Channel dan dikutip Football Italia.

Tengah pekan ini, Milan akan menjamu lawan yang tidak enteng, Sampdoria. Dengan kondisi yang ada, Seedorf pun meminta rekan-rekannya memperlakukan setiap pertandingan seperti sebuah final.

“Sebelum pertandingan melawan Roma, kami seperti menanti rangkaian pertandingan final. Sekarang, kami menanti final-final yang lebih berat lagi,” sambung pemain Belanda itu kemudian.

“Dan saya pikir tak ada satu pun klub di Italia yang mengerti bagaimana cara bermain di final lebih baik ketimbang kami,” mantap Seedorf.

detik.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar